TIP KELUARGA SAKINAH
Ia bermakna kecenderungan dan kecondongan hati. Artinya seorang lelaki (suami) senang dan merasa tenteram jika berada di samping wanita (isterinya).
MAWADAH (cinta)
Secara umum maknanya adalah kecintaan suami kepada isterinya.
RAHMAH (kasih sayang)
Ada yang menafsirkannya dengan kelahiran anak sebagaimana bunyi firman Allah pada surat Maryam: 2 yang menyebutkan anak sebagai rahmat.
Namun pada umumnya para ulama menafsirkan rahmah sebagai bentuk kasih sayang yang wujudnya lebih dalam dari sekedar cinta. Ia terwujud dalam sikap suami yang melindungi, mengayomi, dan tidak ingin isterinya mendapat celaka dan gangguan.
Dengan demikian, perasaan pertama yang muncul pada diri seorang suami pada isterinya adalah sakinah (ketenangan) saat berada di sisinya. kemudian ia melahirkan perasaan cinta, dan pada tahap selanjutnya sikap kasih sayang. Jadi, keluarga Keluarga Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah (SAMARA) dapat dikatakan sebagai keluarga yang tentram, harmonis, dan bahagia.
Setelah tahu pengertian keluarga SAMARA tsb. Tentu kita sepakat, bahwa keluarga SAMARA adalah idaman kitt semua. Nah, trus bagaimana cara2nya membangun dan membina keluarga idaman tsb?
Ada beberapa hal yg perlu diterapkan agar kita mampu membangun skaligus membina keluarga SAMARA tsb.
1. Tanamkan Akidah dan Ajaran Islam yg Benar pada Keluarga.
Bagi seorang muslim, akidah adl suatu hal yg sangat prinsipil, sbab mnyangkut kyakinan dan hubungan dgn sang Pencipta. Dlm sbuah kluarga, seorang suami adl pemimpin/ imam keluarga. Ia hrus mampu dan cakap dlm mngarahkan anak istrinya pd hal2 positif yg ssuai dgn anjuran agama. Ia jg hrus mjd teladan ato contoh yg baik bagi anggota keluarganya. Contoh sderhana, ktika amakn malam brsama, mk seorang suami hrus memberi contoh cara makan yg baik kpada anak2 lawan bini nya (klo dlm bhsa banjar,he3). Cara makan yg baik tentu saja cara makan yg mncontoh Nabi Muhammad saw, yaitu dimulai dgn mncuci tangan, kmudian brdoa ktika mau mnyantap, dan di akhiri dg doa lg stelah slesai, sbagai wujud syukur atas rizki yg ALLOH swt berikan.
Seorang suami jg hrus membimbing anak & istrinya dlm mnjalankan ibadah shalat, puasa, mengkaji Quran, & ibadah2 lainnya. Mungkin ada yg mngeluh, “Waduh… berat banget kang…! Jangankn ilmu2 agama, ngaji aja baru bisa, alif….ba….ta….genteng….presss….! Mau, blajar malezz… coz, udah tua…mikiri cari duit aja susah…!”
Nah, ini dia masalahnya…! Tdk ada kmauan utk blajar n cari2 alasan utk gak bisa. Jk emang mrasa gak punya kmampuan ato gak tau ilmunya, ya blajar lah. Misalnya dgn ikut2 pngajian, ato memanggil ustd utk mngajar di rumahnya ato bisa jg dng mempelajari kitab2 ato buku2 agama, klo ada yg mennganjal di hati, tanya ma ustd ato org yg lebih mumpuni.
Ini penting… Toh jg utk kbaikan qt di dunia n yg lbih utama lg utk kbaikn qt di akherat kelak. Tdk ada kata terlambat utk blajar dan terus memperbaiki dri slama qt ada kmauan. Masak kalah ama nenek sy yg udah tua renta n ompong aja msih gemar ikut pngajian.
2. Memberikan harta yg halal utk Keluarga.
Saya kira ini cukup jelas. Kriteria harta yg halal d sini adl harta yg di dpt dr sumber yg halal dan cara mndapatkannya jg halal.Bnyak contoh kluarga yg tdk berkah, krn harta yg dikumpulkannya dr hasil yg haram (sperti: hasil korupsi, judi, suap, hasil memeras org, dll) yg kmudian mlahirkan brbagai masalah kluarga, sperti misalnya; istrinya tdk menghormatinya, anaknya lelakinya trjerat narkoba, anak perempuannya hamil d luar nikah, dll (na’u dzubillah….).
3. Mnumbuhkan Sikap Pengertian dan Amanah.
Sikap saling pngertian, saling menghormati, & amanah sangatlah penting dlm sbuah kluarga. Ktika sifat pngertian & kpercayaan diantara suami istri hilang, jangan harap kluarga akan damai & bahagia. Yg trjadi justru sbaliknya, suami istri bisa saling curiga Percekcokan & kributan bisa trjadi stiap wktu di dlm rumah. Ini dia jg yg bisa memproduksi piring terbang, gelas terbang, bisa2 kucing ikut terbang jua.Jk udah dmikian, bikin rumah kada nyaman lg nah… sapa pula nang betah tinggal di tmpat kyak itu… (wah, tmen2ku yg dr jawa, lombok, n sumbawa moga aja msih paham ye,he3… smbil blajar bhsa banjar nah!)
So, dlm sbuah rumah tangga hendaknya stiap anggota kluarga hrus mnyadari peranan n tanggung jwbnya masing2. Sumai-istri hrus sling menghormati dan berbaik sangka kpd pasngannya. Dgn bgitu, mreka sama2 ikhlas dlm mnjalankn tugas n tanggung jwb masing2, seberat apapun tugas yg hrus mreka pikul. Bahkan mrekapun bisa saling membantu dgn penuh cinta…. Oh, indahnya….!
4. Meluangkan waktu utk rekreasi Bersama Keluarga di Luar Rumah.
Stiap mnusia pasti bisa mngalami kjenuhan dlm hidup ini. Apalg org yg slalu sibuk dgn pekerjaannya yg monoton alias itu2 tok… Suami jenuh dgn rutinitasnya yg stiap hari yg harus brangkat pagi buat cari nafkah, dan pulang sore dgn tubuh lelah. Blum lg klo ada lembur. Blum lg sang istri, yg shari2nya hanya di rumah sj, mencuci pakaian, masak, dan jg mngurus anak2.Dlm kondisi jenuh sperti ini tak ada salahnya qt mluangkan waktu utk rekreasi brsama kluarga dlm stiap jangka waktu trtentu dng memilih tmpat yg tertentu, di sesuaikan dgn biaya yg Anda miliki. (Ingat, jangan rekreasi di kuburan ato tempat kramat lho… apa lg sambil nyari wangsit utk ndapetin nomer togel,he3….just kidding!)
Rekreasi pun bisa qt manfaatkan utk mngajarkan kpd anak2 tentang kebesaran Alloh swt. Biasanya, suasana yg rileks dlm rekreasi justru lbih memudahkn anak2 dlm mnyerap plajaran & bimbingan yg qt brikan. Dgn bgitu, rekreasi bisa brmanfaat ganda, di samping mnghilangkan kjenuhan, memperakrabsrta mnjalin komunikasi antar anggota kluarga, jg bisa mnambah rasa syukur n iman kpd Alloh swt. Shingga, kluarga qt slalu diliputi cahaya iman dan rasa syukur. Amin…
5. Berdo’a
Yups, btul banget… Tentunya dgn membaca doa yg diperintahkan dlm AlQuran.Sperti berikut ini:
“Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota 'ayun waj'alnaa lilmuttaqiina imama…”
Artinya: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kpd kami istri-istri kami dan keturunan kami sbagai pnyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi org2 yg bertakwa. (QS. Al-Furqan:74)
Keluarga Sakinah sekalian,
Doa Keluarga Sakinah sejak kecil sudah sering kita dengar. Doa Keluarga Sakinah tersebut sering dilantunkan untuk puji-pujian sambil menunggu imam datang di mushola dekat rumah. Doa yang terlihat sederhana namun cukup menyentuh.
Dalam Alquran surat al Furqaan ayat 74 Allah Ta'ala berfirman:
"Dan orang orang yang berkata: 'Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.'(QS 25:74)"
Dalam tafsir jalalain disebutkan:
(Dan orang-orang yang berkata, "Ya Rabb kami! Anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami) ia dapat dibaca secara jamak sehingga menjadi Dzurriyyaatinaa, dapat pula dibaca secara Mufrad, yakni Dzurriyyatinaa (sebagai penyenang hati kami) artinya kami melihat mereka selalu taat kepada-Mu (dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.") yakni pemimpin dalam kebaikan.
"...istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami)...". Istri dan anak (mungkin cucu dan seterusnya tapi den sinyo belum mengalami sendiri) memang bisa menyenangkan hati. Itulah yang Den Sinyo rasakan dalam meniti rumah tangga tidak menutup kemungkinan rekanKeluarga Sakinah juga merasakannya. Seorang lelaki berhak bersenang-senang dengan anak dan istrinya, dengan cara yang baik tentunya.
Doa keluarga sakinah kemudian dilanjutkan dengan "...dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa".
Rekan Keluarga Sakinah yang dirahmati Allah, permohonan kepada Allah agar dianugerahi istri dan keturunan yang takwa sehingga bisa menyenangkan hati dan menyejukkan perasaan. Dengan demikian akan bertambah banyaklah di muka bumi ini hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang: Di samping itu bermunajat kepada Allah agar keturunannya (anak cucunya) di samping menjadi orang-orang yang bertakwa seluruhnya mereka hendaknya menjadi penyeru manusia kepada takwa menjadi pemimpin bagi orang-orang yang yang bertakwa.
Rekan Keluarga Sakinah sekalian, keinginan agar anak cucu dan keturunan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa bukan karena mengharapkan kedudukan atau kekuasaan, namun semata-mata tulus ikhlas agar penduduk dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Dengan demikian meski kita meninggal tetap mendapat kiriman pahala atas apa yang dilakukan keturunan kita. Sabda Rasulullah SAW:
"Apabila seorang anak Adam telah mati, maka putuslah segala pahala amalnya kecuali dari tiga macam: sedekah yang dapat dimanfaatkan orang, ilmu pengetahuan yang ditinggalkannya yang dapat diambil manfaatnya sesudah matinya, anak yang saleh yang selalu mendoakannya". (H.R. Muslim dari Abu Hurairah)
Kalimat terakhir dari Doa Keluarga Sakinah tersebut berisi harapan sekaligus ikrar bahwa seorang laki-laki harus menjadi imamnya orang-orang yang bertakwa, tidak lain anak istri kita. Untuk menjadi imam bagi orang takwa tentu saja mengandung konsekuensi bahwa sang pemimpin, dalam hal ini kepala rumah tangga, juga harus bertakwa.
Doa Keluarga Sakinah tersebut di atas hanyalah sebuah doa, sebuah permohonan, munajat kepada Allah SWT. Selain memohon, kita juga diwajibkan untuk berikhtiar untuk mencapai keinginan kita tersebut. Berusaha segenap hati, pikiran, dan tindakan untuk mendapatkan ridho Allah. Jika Allah ridho, apapun yang kita inginkan pasti terwujud.
Rekan Keluarga Sakinah, pepatah mengatakan, "Satu teladan lebih bermakna dari seribu nasihat".
sumber dari artikel di google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAHKAN BERKOMENTAR=--
Berikan Saran Dan Pendapat Sobat, Syukur - Syukur sobat mau menjadi FOLLOWERS blog ini, HEHEHEHEEE...
Saya Mohon Maaf Bila Dalam Penulisan Artikel Diatas Ada Kalimat atau Kata Yang Salah.. (<> , <>)
JANGAN BERKOMENTAR SPAM .!!!!
TERIMAH KASIH